Bimbingan Konseling

BIMBINGAN KONSELING ISLAMI
By Imam Mawardi

Pengertian

BIMBINGAN “Guidance” (Inggris)

Bimbingan
Bantuan
Pimpinan
Arahan
Contoh yang bukan bimbingan
•Seorang ibu membantu anaknya memakaikan baju
•Seorang guru membisikkan jawaban soal ujian kepada muridnya waktu ujian

Definisi Bimbingan
Jear Book of Education, 1995
“Suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memeperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan social”

KONSELING Counseling

Nasehat
Anjuran
Pembicaraan

Definisi Konseling
James F. Adam
“Suatu pertalian timbal balik antara 2 orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu yang lain (conselee) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan denfgan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan waktu yang akan datang”.

Bimbingan Konseling
Suatu bantuan yang diberikan seseorang (konselor) kepada orang lain (klien) yang bermasalah psikis, social dengan harapan klien tersebut dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

BIMBINGAN KONSELING ISLAMI
Proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Proses di sini merupakan proses pemberian bantuan artinya tidak menentukan atau mengaharuskan melainkan sekedar membantu, agar mampu hidup:
-selaras dengan petunjuk Allah
-selaras dengan ketentuan Allah
-selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah

HUBUNGAN BIMBINGAN KONSELING

Preventif Kuratif

Ringan

Berat

Keterangan:
Bimbingan juga memperhatikan Kuratif (penyembuhan/ pemecahan masalah), tapi titik beratnya pada pencegahan (preventif)
Konseling titik beratnya Kuratif tapi juga memperhatikan Preventif (pencegahan masalah)
Objek garapan B&K sama, yaitu problema/ masalah, bedanya pada titik berat perhatian dan perlakuan terhadap masalah tersebut. Bimbingan = masalah yang ringan, konseling = masalah yang relatif berat.

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi BK yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik, baik pemahaman tentang diri peserta didik, lingkungan maupun lingkungan “yang lebih luas”
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi BK yang akan mengsilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan
Fungsi BK yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi BK yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

AZAS-AZAS BIMBINGAN KONSELING
1. Azas Kerahasiaan
2. Azas Kesukarelaan
3. Azas Keterbukaan
4. Azas Kegiatan
5. Azas Kemandirian
6. Azas Kekinian
7. Azas Kedinamisan
8. Azas Keterpaduan
9. Azas Kenormatifan
10. Azas Keahlian
11. Azas Alih Tangan
12. Azas Tut Wuri Handayani

POLA UMUM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

Materi bimbingan dan konseling di sekolah termuat dalam keempat bidang bimbingan:
 Bimbingan pribadi
Pelayanan BK membantu siswa menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakawa terhadap Tuhan YME, mandiri, aktif, kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.
 Bimbingan social
Pelayanan BK membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.
 Bimbingan belajar
Pelayanan BK membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuandan ketrampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
 Bimbingan karir
Pelayanan BK membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan untuk masa depan karir.

Dilihat dari konsepsi kecakapan hidup (life skill) yang mencakup:
o Ketrampilan personal (personal skill)
o Ketrampilan social (Social skill)
o Ketrampilan akademis (academic skill)
o Ketrampilan vocasional (vocational skill)

TEKNIK PENDEKATAN BIMBINGAN KONSELING
A. BIMBINGAN KELOMPOK (GROUP GUIDANCE)
o Masalah yang dirasakan bersama oleh kelompok.
o Masalah yang dirasakan individual sebagai anggota kelompok
Bentuk khusus teknik Bimbingan
 Home room programe
Membuat suasana kelas seperti rumah dengan tujuan mengenal siswa lebih baik sehingga dapat membantu secara efisien.
Dilaksanakan di kelas di luar jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu.
Dapat diadakan secara periodic.
 Karyawisata/ field trip
Kegiatan rekreasi yang dikemas denga metode mengajar untuk bimbingan kelompok dengan tujuan siswa dapat memperoleh penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama dan penuh tanggungjawab.
 Diskusi kelompok
Untuk memecahkan masalah secara bersama. Misalnya masalah belajar, perencanaan suatu kegiatan. Hal ini dapat mengembangkan harga diri.
 Kegiatan kelompok
Dapat memberi kesempatan kepada individu untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya.
 Organisasi murid
 Sosiodrama
Bermain peran dalam situasi masalah sosial

 Psikodrama
Bermain peran memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami seseorang.
 Remedial teaching
Bentuk: penambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-latihan, penekanan aspek-aspek tertentu.
Hal ini tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa.

B. KONSELING INDIVIDU (INDIVIDUAL COUNSELING)
 Masalah-maslah yang sifatnya pribadi.
 Dilakukan dengan face to Face relationship
 Metode wawancara antara konselor dab kasus
 Konselor harus bersikap penuh simpati dan empati
Simpati: menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan konselee
Empati: berusaha menempatkan diri dalam situasi diri konseli dengan segala masalh-maslah yang dihadapinya.
Bentuk Khusus Teknik Konseling:
 Directive Counseling
-konselor paling berperan
-konselor berusaha mengarahkan konselee sesuai dengan masalahnya.
 Non-directive Counseling
-berpusat pada konselee
-konselor hanya menampung pembicaraan yang berperan konselee
-konselee bebas bicara, sedangkan konselor menampung dan mengarahkan.
 Eclective Counseling
Campuran 2 teknik di atas.
LANGKAH-LANGKAH UMUM PELAYANAN BK DI SEKOLAH

1. TAHAP PERENCANAAN
• Merumuskan topik, materi atau masalah yang akan dibahas.
• Merumuskan jenis layanan atau kegiatan pendukung: sasaran laayanan, metode, waktu, penyelenggara dan pihak-pihak yang dilibatkan
• Merumuskan pokok-pokok materi dan prosedur pelaksanaan, cara evaluasi
2. TAHAP PELAKSANAAN
• Identifikasi kasus
• Identifikasi masalah
• Analisis masalah (diagnosis)
• Estimasi dan identifikasi alternatif pemecahan (prognosis)
• Tindakan pemecahan masalah (treatment, theraphy)
• Evaluasi hasil pemecahan maslah dan tindakan lanjutan (follow up)
3. TAHAP EVALUASI
Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan, baik dari segi proses maupun hasil.
Keberhasilan proses dapat dilihat dari antusiasme dan keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan.
Keberhasilan dari hasil dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan prilaku siswa sebelum mengikuti dan setelah mengikuti kegiatan.
4. TAHAP ANALISA
Menganalisis factor-faktor yang diperkirakan menjadi penyebab berhasil atau tidaknya suatu kegiatan dilaksanakan.

5. TAHAP TINDAK LANJUT
Hasil-hasil analisi ditindaklanjuti untuk mengatasi berbagai kelemahan dan mengembangkan berbagai keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan, yang dituangkan dalam rekomendasi yang selanjutnya menjadi landasan dalam membuat perencanaan kegiatan BK.

Ilmu Pendidikan Islam

Ilmu Pendidikan Islam
(Pengantar Kuliah)

Oleh Imam Mawardi

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.

Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.

Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian.

Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam—sebagai suatu system keagamaan—menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implicit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.

Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dengan konotasi istilah “tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib” yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah ini mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah-istilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam: informal, formal dan non formal.

Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102).

Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.

Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.

Dalam tujuan khusus tahap-tahap penguasaan anak didik terhadap bimbingan yang diberikan dalam berbagai aspeknya; pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, ketrampilan atau dengan istilah lain kognitif, afektif dan psikomotor. Dari tahapan ini kemudian dapat dicapai tujuan-tujuan yanglebih terperinci lengkap dengan materi, metode dan system evaluasi. Inilah yang kemudian disebut kurikulum, yang selanjtnya diperinci lagi kedalam silabus dari berbagai materi bimbingan.

Dasar-dasar pendidikan Islam, secara prinsipil diletakkan pada dasar-dasar ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya, yaitu:
1.Al-Qur’an dan Sunnah, karena memberikan prinsip yang penting bagi pendidikan yaitu penghormatan kepada akal, kewajiban menuntut ilmu dsb.
2.Nilai-nilai social kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan menjauhkan kemudharatan bagi manusia.
3.Warisan pemikiran Islam, yang merupakan refleksi terhadap ajaran-ajaran pokok Islam.

Karakteristik pendidikan Islam:
1.penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan pengembangan atas dasr ibadah kepada Allah swt.
2.penekanan pada nilai-nilai akhlak.
3.pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang untuk berkembang dalam suatu kepribadian.
4.pengamalan ilmu pengetahuan atas dasr tanggung jawab kepada Tuhan dan masyarakat manusia.

Assalamualaikum…

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!